Fork me on GitHub

KONFIGURASI FSTAB DI DEBIAN GNU/LINUX

Posted by udienz on May 14, 2007 · 9 mins read

Di Linux/Ubuntu/Debian tidak mengenal drive letter (C, D, E, dst…) melainkan Linux bila mengenal hardisk PATA/IDE dengan partisinya diwakili oleh had, hdb, hdc, dan hdd. Nama-nama tersebut mewakili primary master (hda), primary slave (hdb), secondary master (hdc), secondary slave (hdd). Apabila dalam suatu hardisk primary master terdapat empat partisi yang terdiri dari dua partisi primer dan dua partisi sekunder maka penamaanya adalah hda1, hda2, hda5 dan hda6. Bila hardisk nya adalah SATA/SCSI/USB maka Linux mengenalnya dengan sda, sdb, sdc dan sdd.

No Hardware Pengaturan Bios di Linux
1 PATA/SATA Primary Master, Partisi primer ke 1 -3 hda1-hda3 / sda1-sda3
2 PATA/SATA Primary Slave, Partisi logical ke 5 - ~ hdb5– hdb~ / sdb5-sdb~
3 PATA/SATA Secondary Slave, Partisi primer ke 1 -3 hdc1-hdc3 / sdc1-sdc3
4 PATA/SATA Secondary Maste, Partisi logical ke 5 - ~ hdc5– hdc~ / sdc5-sdc~
5 Floppy Fd0

Di Linux proses mounting suatu file system dapat dilakukan secara manual maupun otomatis, sehingga user dapat memilih untuk menggunakan metode Otomatis atau manual yang ribet.

Berbicara tentang proses mounting tentu tidak afdhol bila tidak disertai dengan penyinggungan file fstab, fstab berfungsi utnuk konfigurasi filesystem yang akan di mount oleh system Linux. File fstab ini terletak di direktori /etc. Untuk membukanya kita dapat menggunakan text editor kesayangan kita.

Contoh: saya mempunyai harddisk yang terinstall *indows XP dan Debian sebagai rincianya *indows (C/NTFS) terletak di Partisi primer pertama pada Harddisk SATA, sedangkan Debian terinstall di Harddisk PATA di primer partisi pertama (root). Selain itu saya mempunyai partisi D/E yang berisikan dokumen-dokumen dengan format FAT32 serta sebuah DVDR. Untuk mempermudah pekerjaan saya maka saya akan memounting file system tersebut secara otomatis dan hal yang akan saya lakukan adalah mendaftarkan partisi yang ada di harddisk di file fstab. Contoh isi dari file /etc/fstab:

/etc/fstab: static file system information.

#

proc /proc proc defaults 0 0

/dev/hda2 / ext3 defaults,errors=remount-ro 0 1

/dev/hda7 /home ext3 defaults 0 2

/dev/hda6 /var ext3 defaults 0 2

/dev/hda5 none swap sw 0 0

/dev/hda8 /media/master vfat iocharset=utf8,umask=000 0 0

/dev/sda1 /media/*indows ntfs defaults 0 0

/dev/sda5 /media/dokumenku vfat iocharset=utf8,umask=000 0 0

/dev/hdb /media/cdrom0 udf,iso9660 user,noauto 0 0

Berikut adalah rincian dari kooonfigurasi fstab

  1. file system

berisikan tentang posisi filesystem itu berada (normalnya di /dev)

  1. Mount Point

Tempat tujuan filesystem yang akan di mapping/mount

  1. Filesystem

Berisikan tentang informasi jenis filesystem yang di gunakan oleh partisi yang dimiliki. Filesystem yang telah didukung Linux sangat banyak sekali diantaranya adalah cramfs, hpfs, iso9660 (untuk CDROM), minix, msdos, ncfs, nfs, smbfs, sysv, ufs, umsdos, vfat, ntfs, ext2/3, ReiserFS, XFS, JFS, dan lainya. Naum perlu diperhatikan bahwasanya untuk NTFS, hpfs, dan ufs Linux hanya bisa membaca saja (read only).

  1. Mount Options

pada saat booting Linux akan me-mount file system yang telah di definisikan di fstab dengan beberapa opsi hal ini di lakukan karena berbagai alasan antaranya adalah kompabilitas dan keamanan. Beberapa opsi yang sering di pakai adalah:

    1. Defaults

Bagi yang tidak ingin ribet gunakan ini saja karena Linux akan menyusaikan dengan kemampunya.

    1. Errors=remount-ro

Ini digunakan apabila bila terjadi error pada saat pengecekan saat booting maka partisi tersebut akan di mount secara read-only, hal ini memberi keuntungan karena dengan metode ini apa bila terjadi error maka filesystem yang error akan terdeteksi tanpa merusak filesystem tersebut.

    1. Sw

Opsi in bila anda menggunakan partisi swap

    1. Ro

Opsi ini di gunakan untuk proses mounting file system dalam keadaan baca saja (red only)

    1. No auto

Opsi ini digunakan untuk mencegah Linux memount pada saat booting, sehingga apabila anda ingin memount filesystem ini harus dilakukan secara manual.

    1. Dump Flag

Digunakan untuk memback-up filesystem, pada opsi ini terdapat dua pilihan yaitu 1 dan 0. opsi 1 digunakan bila ingin membuat back-up dan 0 bila tidak membuat baack-upnya

    1. Pass

Opsi ini digunakan untuk memeriksa file system pada saat Linux booting, gunakan 1 untuk melakukan cheking sedang nol untuk melewatinya

Pada contoh diatas saya menggunakan opsi iocharset=utf8,umask=000 0 0 yang berarti bahwa filesystem ini akan di mapping karakternya dengan karakter utf8 (standard internasional), sedangkan umasknya menggunkan opsi 000 yang berarti memperbolehkan semua user untuk membaca dan menulis di partisi ini dan saya mengabaikan proses back-ip filesystem dan pengecekan saat booting untuk mempersingkat waktu booting.

Bila sudah selesai maka pastikan semua partisi tersebut telah di mounting dengan cara:

Debian:~# mount –a

kemudian cek dengan perintah df

Debian:~# df

Filesystem 1K-blocks Used Available Use% Mounted on

/dev/hda2 4032092 2702512 1124756 71% /

tmpfs 258436 0 258436 0% /lib/init/rw

udev 10240 72 10168 1% /dev

tmpfs 258436 0 258436 0% /dev/shm

/dev/hda7 6127364 1200812 4615296 21% /home

/dev/hda6 1011928 627084 333440 66% /var

/dev/hda8 67865520 52457184 15408336 78% /media/master

/dev/sda5 135772256 94404576 41367680 70% /media/dokumenku

/dev/sda1 20482840 13012004 7470836 64% /media/*indows

/dev/sda1 20482840 13012004 7470836 64% /media/*indows

atau dengan perintah mount

/dev/hda2 on / type ext3 (rw,errors=remount-ro)

tmpfs on /lib/init/rw type tmpfs (rw,nosuid,mode=0755)

proc on /proc type proc (rw,noexec,nosuid,nodev)

sysfs on /sys type sysfs (rw,noexec,nosuid,nodev)

procbususb on /proc/bus/usb type usbfs (rw)

udev on /dev type tmpfs (rw,mode=0755)

tmpfs on /dev/shm type tmpfs (rw,nosuid,nodev)

devpts on /dev/pts type devpts (rw,noexec,nosuid,gid=5,mode=620)

/dev/hda7 on /home type ext3 (rw)

/dev/hda6 on /var type ext3 (rw)

/dev/hda8 on /media/master type vfat (rw,iocharset=utf8,umask=000)

/dev/sda5 on /media/dokumenku type vfat (rw,iocharset=utf8,umask=000)

nfsd on /proc/fs/nfsd type nfsd (rw)

rpc_pipefs on /var/lib/nfs/rpc_pipefs type rpc_pipefs (rw)

/dev/sda1 on /media/*indows type fuse (rw,nosuid,nodev,noatime,allow_other)

/dev/sda1 on /media/*indows type ntfs (rw)

       namun apabila kita ingin berkeringat sedikit banyak maka kita pantas untuk mencoba proses mount secara manual, sebagai contoh saya lupa memount sebuah partisi dengan format FAT32 yang terletak di hardisk SATA pada partisi sekunder ke 6, maka yang akan saya lakukan adalah memountingnya kan??? Caranya adalah

mount [option] [letak device] [lokasi mount]

Debian:~# mount –t vfat /dev/hda6 /media/media

       demikian konfigurasi fstab yang saya ketahui semoga bermanfaat

Sumber:

Askari Azikin, 2004, Debian GNU/Linux.Yogyakarta, Penerbit Andi

Manual Page FSTAB

Novell team, 2004 Suse Linux Advanced Guide. Novel inc

by: Mahyuddin

[email protected]